Pria memiliki berbagai sifat. Salah satunya si anak mama. Seperti apa ciri-ciri pria seperti ini dan bagaimana menghadapinya?Saat Anda berdua sudah saling jatuh cinta, hubungan Anda semakin dekat. Tak hanya tentang Anda berdua, biasanya Anda juga mulai mengenal dan dekat dengan orangtua atau sahabatnya. Beberapa pria cenderung dekat, bahkan terlalu dekat pada orang tua khususnya sang ibu. Hal ini memang tak ada salahnya, namun dalam beberapa hal ini bisa menganggu hubungan.
1. Kenali ciri-cirinya
Mungkin awalnya Anda melihat hubungan si dia dan mamanya sangat manis, selalu dekat dan saling perhatian. Namun lama-lama Anda seperti merasa tak dianggap. Terutama pada pasangan menikah, sering kali sosok sang ibu jauh mengalahkan Anda sebagai istri. Ada beberapa tanda yang bisa Anda kenali dari ciri-ciri anak mama. Pertama, Anda selalu dibandingkan dengan sang mama. Mulai dari masakan, sampai cara mengurus rumah, ia selalu membandingkan Anda. Kedua, jika ada sang mama, Anda tak pernah menjadi yang utama. Janji makan malam romantis bisa batal jika sang mama meminta ia mengunjungi rumahnya. Ketiga, semua keputusan selalu ya, selalu dikonsultasikan pada sang mama. Walau sudah berdiskusi dengan Anda, ia selalu merasa kurang yakin dan akan meminta pendapat sang mama. Biasanya pendapat sang mama lebih didengarkan daripada Anda. Keempat, saat sang mama mengkritik Anda, ia hanya diam. Percuma berharap ia membela.
2. Bagaimana Mengatasinya?
Jika ingin mempertahankan hubungan, jangan membuat jurang pemisah antara dia dan sang mama. Coba pelajari situasi dan berteman dengan sang mama jika memungkinkan. Dengan berteman dengan sang mama, Anda bisa lebih memahami situasi karakter hubungan pasangan dengan mamanya. Menggiring ia menjauh malah akan membuat sang mama makin tidak menyukai Anda dan si dia pun akan berpikir yang sama. Jika sang mama bisa membuat kue bolu paling enak, Anda tak perlu bersaing dengannya. Lakukan hal yang berbeda yang membuat pasangan menyadari Anda memiliki kelebihan yang berbeda. Jika ia masih saja membandingkan, beri pujian untuk ibunya dan katakan Anda dan ibunya adalah orang yang berbeda. Minta pengertian dia untuk menghargai Anda sebagai orang yang berbeda yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.Hindari menjelek-jelekkan sang mama di depan si dia. Sudah pasti Anda tak akan mendapat simpati. Jika Anda sangat kesal pada sang ibu, bicarakan baik-baik dengan nada yang tidak menyalahkan. Minta ia mengerti kalau sebagai pasangan Anda juga ingin punya tempat tersendiri dalam hatinya. Katakan kalau Anda mengerti ia sangat menghormati sang ibu tapi ada kalanya posisi Anda sebagai pasangan juga perlu dihargai.
3. Kenali batasnya
Untuk Anda yang masih menjajaki hubungan di tahap awal, Anda masih punya waktu banyak untuk berpikir. Coba kenali situasi dan bicarakan beberapa hal yang menganggu. Sebelum hubungan Anda terlalu serius, sebaiknya tentukan apakah Anda bisa menerima pasangan yang seperti ini. Jangan melanjutkan hubungan dengan harapan ia akan berubah atau sang mama bisa melepaskan cengkraman. Karena, tak ada yang bisa menjamin hal tersebut akan terjadi. Jika Anda memutuskan untuk lanjut berhubungan dengan si anak mama, berarti Anda sudah siap dengan segala situasi yang mungkin terjadi. Jika situasinya sudah sangat menganggu dan segala cara sudah Anda lakukan. Saatnya berpikir ulang. Apakah Anda bisa menerima situasi atau memilih meninggalkannya? Sebelum sampai pada keputusan ini, pastikan semua masalah sudah dibicarakan baik-baik. Hubungan dia dan sang mama yang terlalu dekat bisa jadi karena proses pengasuhannya sejak kecil atau karena ia belum bisa percaya Anda sepenuhnya. Hanya Anda yang tahu batas toleransi Anda.