Cara Beralih Ke Listrik Prabayar Saat ini PLN gencar melakukan sosialisasi layanan listrik prabayar. Ada lima poin harus Anda perhatikan sebelum beralih ke "listrik pintar" ini.Memang, layanan ini juga dikenal dengan sebutan "listrik pintar". Mahalnya pemakaian listrik dan ketidakakuratan meteran listrik adalah beberapa faktor yang membuat tagihan listrik melambung. Atas pertimbangan tersebut, PLN memperkenalkan layanan listrik prabayar yang bisa mengatur sekaligus mengecek pemakaian listrik sendiri.
Cara kerja "listrik pintar" pada dasarnya mirip dengan voucher isi ulang handphone. Pelanggan tinggal membeli pulsa listrik dengan nominal tertentu, masukkan kode token pada meteran, dan setrum listrik pun akan bertambah.Jika Anda pelanggan listrik pascabayar dan tertarik untuk migrasi ke "listrik pintar", ada beberapa hal perlu Anda perhatikan. Simak tips singkat ini sebelum Anda melakukan proses pemasangan listrik prabayar:
1. Pikirkan penghematan
Jika ingin bermigrasi dari listrik pascabayar ke prabayar, ada baiknya Anda merencanakannya terlebih dahulu. Pikirkan potensi efisiensinya, baik energi maupun biaya.
2. Hitung konsumsi listrik rumah
Cek perkiraan jumlah pemakaian dan biaya listrik di rumah per bulan. Buat daftar peralatan elektronik yang Anda gunakan, kemudian hitung konsumsi listriknya (dalam kilowatt-hour atau kwH).
3. Cek instalasi listrik rumah
Periksalah instalasi listrik rumah sebelum Anda mengganti meteran lama dengan meteran listrik prabayar. Ini sangat penting, karena jika ada instalasi listrik bocor atau bermasalah, Anda bisa mengalami kerugian.
4. Periksa sisa pulsa secara berkala
Salah satu risiko penggunaan layanan listrik prabayar adalah listrik akan mati secara otomatis kala pulsa habis. Itulah sebabnya, Anda harus rajin untuk memantau sisa pulsa yang tercantum di meteran.
5. Survei tempat penjualan token Lakukan survei tempat penjualan pulsa terdekat dari tempat tinggal Anda, seperti PLN, kantor pos, loket penjualan umum, gerai minimarket, ATM bank yang ditunjuk PLN, dan lain sebagainya